gelam gulali berguling
aku tersentak di angkuhnya negeri..
yang getar gelegar bagai kata penakluk kalimat
sedangku elu sebuah tangis
dimana engkau telah merayu di depan singgasana
sejak itu sajak telah terkuak dari hati ke tulisan
sajak menjejak tegak
puisi dengan saksi
kata dengan senjata
menyerang hati meluluh lantakkan kegeraman
gelam gemulai hanyut ditari
aku tenggelam terbuai oleh diri
saakan tak mampu berpijak di bumi
searah mata menangkup ke hati
gaung lah engkau hei anak watan..
ambil tintamu tumpahkan lah di atas kertas
coret sampai ia basah makna
siat hingga kertas terluka oleh erti
terasalah diri terpuas oleh senyumnya tulisan
dumai, 15 mei 2011
syahrul affandi bin jalaluddin rozali
aku tersentak di angkuhnya negeri..
yang getar gelegar bagai kata penakluk kalimat
sedangku elu sebuah tangis
dimana engkau telah merayu di depan singgasana
sejak itu sajak telah terkuak dari hati ke tulisan
sajak menjejak tegak
puisi dengan saksi
kata dengan senjata
menyerang hati meluluh lantakkan kegeraman
gelam gemulai hanyut ditari
aku tenggelam terbuai oleh diri
saakan tak mampu berpijak di bumi
searah mata menangkup ke hati
gaung lah engkau hei anak watan..
ambil tintamu tumpahkan lah di atas kertas
coret sampai ia basah makna
siat hingga kertas terluka oleh erti
terasalah diri terpuas oleh senyumnya tulisan
dumai, 15 mei 2011
syahrul affandi bin jalaluddin rozali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan beri Saran dan Komentar