kujadikan sebiji jantung menjadi batu
setelah kuterima senyum manis menyindir dari bibir
sudah lah, tak usah engkau hiraukan lagi berita ini
karena aku telah membungkam belati mengikat daun
ku biarkan tulang belulangku menyayat daging daging di tubuh
merobek sedikit demi sedikit nadi pengikat jasad
tapi jangan kau harukan kenistaan ini
di luar mesjid masih berserakan kantung berisikan mani
ibumu telah menyapa lelaki itu dengan diam
dan mengatakan dengan ramah apa yang terjadi
dan ibumu bersabda jangan jemari menggenggam tungkai
itu berada persis ketika ber- asa
sudah lebih sesak nafas ini memerdekakan semangat
telah berdesau darah mengalir panaskan sendii
jangan melayat benci........
dan berteriaklah dengan keras....
aku merdeka.....!!
pekanbaru, 13 november 2010
syahrul affandi bin jalaluddi rozali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan beri Saran dan Komentar