dan tiadalah aku yang sanggup berdiri di tengahnya hari
tepat persis di tengahnya sebuah padang
aku menari tanpa riang
tak seberpa jauh dari sini
engkau cukup tersipu sendu
terus menatap dan terasa bingung memandang gerak tari yang ku lenggangkan
hari itu...
sebentar lagi kapalnya akan tenggelam
menyelam di tingginy awan
terus dapat membutakan nafasku
rapuh, lapuk dan usang
aku membiru, gelap, hitam dan basi
sementara engkau masih memperhatikan gerak lembut tariku
apa...
apakah kau telah memandang dosa-dosa yang berjemur di dalam roh ku?
atau kau juga dapat melihat dosa-dosa dari sebagian kaummu?
mungkin engkau menyadari betapa ramainya iringan pasukan dosa berbaris berjalan dari akal lalu ke hatimu
ternestapa sikap yang mengeksploitasi organ tubuh
hari itu...
engkau masih bernyanyi
berdendang atas lagu-lagu tidur malamku
melepas letih terus masuk kedalam buai tidur dan didodikan oleh emakmu
dan aku masih menari..
dumai, 30 oktober 2012
syahrul affandi bin jalaluddin rozali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan beri Saran dan Komentar