Rabu, 31 Oktober 2012

kekalahan


setelah bersadar dari kemimpian.yang ku ingat adalah pesan dari mak ku
pesan yang harus terjalankan hingga menjadi kewajiban
inilah tempat aku berpikir dari kemunafikan dan ketindasan..
dan dari sini ku lemaskan seluruh jemari untuk menari dengan lentik dan riang, melayani kebudakan nafsu diantara dua alam.
mulai berpikir dari sebelum nya terbangun, roda mengubahkannya jadi kenyataan hakiki..melirik singgahsana para lanun berbaris tepat dan siap untuk merompak...kecil pandangannya memandang tubuh halus mungil ini..
kemudian...otak kiri mulai menghidupkan mesinnya layaknya diesel mulai memanas. minyak pelumas mulai meresap kesetiap sudut mesin, pikiran makin gundah gulana sebab pelumas yang menyerap itu dari saitan adanya.

dari pada itu, mata mulai merasa kaku, dan hati membeku....


dumai, 29 Juni 2011
syahrul affandi bin jalaluddin rozali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan beri Saran dan Komentar