Sabtu, 29 Januari 2011

Dari hilir ke hulu sungai dumai

terlihatlah mata ini ke arah sungai
tak merah lagi warna nya
tak besar lagi tubuhnya
tak dalam lagi pinggangnya

terus melingkar membelah kota
tumbuhkan kehidupan berketurun
tanpa sedari air terminum

sedemikian tarikh berlari
warna nya terus menghitam
tubuhnya terus mengecil
tak ada lagi kedalaman yang perlu ditakuti

air nya menghitam ada pabrik di sana
tubuhnya mengecil ada komplek sarang manusia di sana
kedalaman menjengkal tak ada bakau di pinggirnya
ia tersiksa karena kita tak perduli akan guna



dumai, november 2010
syahrul affandi bin jalaluddin rozali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan beri Saran dan Komentar