Sabtu, 29 Januari 2011

sajak rajukan piatu

tunggu durian itu jatuh
di sana lah aku dan engkau menyambut dengan berhati
aku sedari bahwa penuh berhati hati untuk itu
takut akan rasa ketika engkau tertimpa akan durian
durian yang hendak engkau suguhkan kepadaku
dan aku tiada rasa lidah menerima

dan biarkan ia merenung
sebab aku tau apa yang ia tenung
usah kau beri sesal dalam tangisan nya
dalam saat itu ketahui apa yang diajuk
nyanyikan lah lagu pelipur lara
sebagai kasih tak terpujuk
dengan pelan dari rindu rindu sang ibu
selari itu dia pahami akan qalbu

rindu nya menyatu pada batinku
terasa gemetar jemari mendengar amarah
lepaskan sesak
diam
pilu
kabut
letih
dingin kaki menatap keikhlasan

sudahlah
biarkan ia rajuk untuk merdeka
sebab tak pantas lagi untuk dihina
dalam air mata setetes sudah
mengharap engkau disampingnya

aku serah pada batu
yang diam kaku
yang tuli bisu
yang geram pilu
yang keras kan membatu

dumai, 16 september 2010
syahrul affandi bin jalaluddin rozali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan beri Saran dan Komentar